WELCOME TO MY BLOG

Jumat, 05 April 2013

PSIKOLOGI SOSIAL I


PSIKOLOGI SOSIAL I
A.   Sejarah
Psikologi sosial yang belum tertata secara mapan sebagai ilmu empiris tersendiri seperti sekarang ini sudah ada sejak zaman yunani klasik. Sebagai bagian dari kajian dari disiplin ilmu filsafat. Tokoh-tokoh filasafat yunani klasik yang dapat dikategorikan sebagai pemikir metafisika rasional psikologi sosial yaitu PLATO dan ARISTOTELES.
Sebagai ilmu empiris, yang berdiri sendiri, kelahiran psikologi sosial ditandai dengan dipublikasikannya 2 buku psikologi sosial yang bersifat monumental yaitu :
  1. Introduction to Social Psychology (pengantar psikologi sosial) yang ditulis oleh pakar ilmu psikologi William McDougall tahun 1908
  2. Social Psychology (psikologi sosial) yang ditulis oleh pakar ilmu psikologi A.Ross pada tahun 1908 (Stepan & Stephan 1990)
Pada tahun 1994, Floyd Allport (dalam Baron & Byrne,2004) menulis sebuah buku yang berjudul social psychology. Buku ini mengemukakan suatu diktum bahwa perilaku sosial dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti :
1. Konformitas Sosial
2. Topik kemampuan individu dalam memahami
emosi orang lain
3. Topik pengaruh audience terhadap kinerja penyelesaian tugas 
Pada periode 1930an, Psikologi sosial menjadi bidang ilmiah baru dalam ilmu psikologi yang berkembang sangat pesat . Ini dipengaruhi pula oleh buku yang ditulis Floyd sehingga perkembangan ilmu psikologi sosial semakin pesat
Setelah mengalami kemerdekaan yang cukup signifikan akibat terjadinya perang dunia II, perkembangan psikologi sosial menunjukkan perkembangan lebih lanjut pada periode pertengahan 1940an dan pada priode 1950an. Pada periode ini perkembangan psikologi sosial ditunjukkan dengan mulai dilakukan penelitian terhadap pengaruh kelompok pada perilaku individu, hubungan ciri-ciri kepribadian dan perilaku sosial, dan perkembangan teori isonansi kognitif oleh Leon festinger pada tahun 1957.
Pada periode 1990-an mulai berkembang secara nyata aspek terapan teori-teori psikologi sosial, seperti :
1. Bidang kesehatan
2. Bidang media
3. Proses hukum
4. perilaku organisasi
            Pada periode ini juga terjadi perkembangan pada ilmu-ilmu sosial dan ilmu humaniora dan muncullah aliran psikologi sosial yang bersifat kritis, yang berupaya memahami, menjelaskan, meramalkan, dan merekayasa prilaku manusia dalam konteks sosial berdasarkan tujuan pencapaian perubahan-perubahan sosial dalam masyarakat (hebburn,2003)
B.   SOCIAL LEARNING TEORI
Teori belajar sosial atau disebut juga teori observational learning adalah sebuah teori yang relatif masih baru dibandingkan dengan teori-teori belajar lainnya. Berbeda dengan penganut behaviorisme lainnya, Bandura memandang perilaku individu tidak semata - mata refleks otomatis atau stimulus ( S-R Bond ), Melainkan juga akibat reaksi yang timbul sebagai hasil interaksi antara lingkungan dengan skema kognitif individu itu sendiri. Prinsip dasar belajar menurut teori ini, bahwa yang dipelajari individu terutama dalam belajar sosial dan moral terjadi melalui peniruan ( imitation ) dan penyajian contoh perilaku (modeling). Teori ini juga memandang pentingnya conditioning. Melalui pemberian reward dan punishment, seorang individu akan berfikir dan memutuskan perilaku sosial mana yang perlu dilakukan.
Manusia sebagai makhluk sosial tidak lepas dari interaksi antara manusia dengan lingkungan, dan sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri. Menurut saya, perilaku timbul karena adanya interaksi antara lingkungan dengan individu. Perilaku timbul bukan karena semata - mata refleks otomatis melainkan juga akibat reaksi yang timbul dari hasil interaksi antara lingkungan dengan skema kognitif individu. Apabila perilaku itu bersifat baik maka akan menimbulkan norma dan moral yang baik. Begitu juga sebaliknya.
Jadi, kita sebagai pendidik harus bisa menciptakan lingkungan yang dapat mengarahkan peserta didik ke lingkungan yang baik, yang berkaitan dengan norma dan moral dalam masyarakat. Kita sebagai pendidik tidak hanya mengajarkan satu materi saja, tetapi juga harus mengkorelasikan antara materi yang satu dengan yang lainnya yang bisa mengarahkan siswa untuk menumbuhkembangkan dengan norma dan moral yang baik yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Karena norma dan moral adalah hal yang penting dalam kehidupan bermasyarakat.
Menurut teori Albert Bandura, proses pembelajaran tidak hanya terpaku pada teori tetapi juga pada tingkah laku pendidik yang dapat ditiru siswa. Kita juga dapat memberikan reward dan punishment kepada peserta didik yang berprestasi agar menumbuhkembangkan dan memotivasi peserta didik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar